Foto: harisantri.com |
RamahNUsantara, Jakarta - Meski tunanetra, Afif (17) lumayan mahir membaca kitab kuning. Santri di pesantren Raudlatul Ma’fufin, Tangerang Selatan itu bahkan tidak canggung membaca kitab Ta’lim Muta’allim dengan bantuan huruf braile di hadapan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siraj.
Afif menunjukkan kebolehan membaca Ta’lim Muta’allim ketika Panitia Hari Santri dari PP RMI NU menggelar Seminar Pesantren Inklusif Untuk Disabel di Pesantren At Tsaqofah, Ciganjur, Jumat (06/10/2017).
Baca Juga: Dibentak Anak Rasanya Lebih Sakit, Daripada Melahirkan.
“Wasbah, wasbah fi buhuril fawaid. Artinya, jadilah kamu seorang yang menambah kaidah menambah ilmi setiap hari. Dan berengnalah kamu dalam lautan kaidah,” begitu ejaan Afif dari syiir Kitab Ta’lim Muta’llim di hadapan Kiai Said.
Kiai Said kemudian mengajak Afif untuk melagukan syair tersebut. “Wakun mustafidan kulla yaumin,” ajak Kiai Said. Tapi para santri dan peserta yang hadir melah melanjutkan. Masyaallah, meski tuna netra, semangat belajar para santri Ustadz Budi Santoso sangat tinggi.
Terlihat dia tidak sedang memegang pensil atau kitab kuning tipis. Ia membaca dengan meraba. Bukan dengan mata, tapi dengan tangan. Ya, dia membaca dengan bantuan huruf-huruf braile. Buku yang dia baca sangat tebal dan berwarna putih.
Di tengah maraknya semangat berislam tanpa logika, Afif menjadi oase. Di Hari Santri 2017, laki-laki asal Jakarta Timur tersebut bepesan kepada dunia bahwa menjadi santri itu anugerah luar biasa. Silakan tonton video Afif membaca kitab. (Badri)
Sumber: harisantri.com