Foto: kalamulama |
RamahNUsantara, Jakarta - NU itu didirikan pada tahun, 31 Januari 1926, oleh para Kyai dengan pondasi ketulusan hati, doa, istikhoroh, ketajaman ilmu dan kedewasaan fikir.
Sejak awal berdiri, NU sudah terlatih menghadapi berbagai rintangan, cacian, hinaan, fitnah dan serangan dari kanan dan kiri, tapi NU tetap besar dan semakin besar.
NU tidak pernah mempromosikan diri dengan memamerkan kebaikannya, meskipun jasanya kepada agama dan bangsa ini, sangat jelas bagaikan matahari di siang hari.
Kebesarannya karena kemashlahatan dan kemanfaatannya bagi umat.
Berbeda dg ormas "anak kecil" yang didirikan atas insiasi tokoh tokoh yang haus kekuasaan pada tahun 1998.
Meskipun dipoles dengan agama, tapi pembawaan ormas itu tetap seperti niat para inisiatornya.
Terkadang dia mirip rombongan karnaval atau tim sorak atau suporter.
Untuk membesarkan dirinya, dia berusaha mempromosikan dirinya, terkadang dengan bekal gambar meme dan banner, bahkan dengan kebohongan yang disebar dimana mana.
Kadang dengan cara mengumpulkan testimoni orang orang tertentu, lalu dibikin gambar meme, mirip penjual jamu.
Atau mengklaim tokoh sana sini lalu dikesankan mendukungnya.
Atau klaim jasa jasanya, kebaikan, yang rata rata bersumber dari imajinasi.
Bahkan tanpa malu malu lagi, dalam kondisi terdesak dia sering dompleng kebesaran NU, padahal dibelakang ia berusaha menghancurkan NU. (surya)
Penulis:
Dafid Fuadi