![]() |
Foto: apakah.ini.itu.blogspot |
RamahNUsantara, Jakarta, - Jalan layang (fly over) adalah jalan yang berfungsi menghindari kontra langsung antara sesama kendaraan dibangun tidak sebidang, dapat dikatakan di atas permukaan jalan/ melayang pada daerah/kawasan yang selalu menghadapi permasalahan kemacetan lalu lintas yang sangat parah karena terlalu besar volume kendaraan dibandingkan ruas jalan yang ada. (mikihidayat)
pembangunan jalan layang/ fly over mempuyai beberapa hal nilai positif yang diperoleh sebagai berikut:
Dapat memecahkan permasalahan mobilitas dan aksesibiltas guna peningkatan kinerja lalu lintas, karena terjadi peningkatan kecepatan lalu lintas pada jalan layang karena biasanya jumlah akses jalan layang terbatas, sehingga konflik merging dan konflik diverging berkurang pada ramp masuk ataupun keluar dan kelancaran mengakibatkan penurunan emisi gas buang, karena kendaraan yang jalan pada kecepatan rendah akan lebih tinggi ketimbang berjalan pada kecepatan yang lebih tinggi.
Hal negatif yang diperoleh dalam pembangunan jembatan jalan laying (fly over) adalah :
Pembangunan jalan baru di wilayah perkotaan akan meningkatkan mobilitas kendaraan pribadi yang akan menarik masyarakat untuk menggunakan kendaraan pribadi, sehingga dalam waktu hanyab eberapa tahun jalan sudah terjadi kemacetan lalu lintas lagi, mengganggu estetika kota, struktur baik jalan layangnya maupun tiang penyangga (pier) jalan laying yang mengganggu pandangan, yang mengakibatkan cahaya matahari terganggu untuk sampai kepermukaan tanah.
![]() |
Foto: pojoksatu.id |
Hal negatif lainnya seperti yang terjadi di pinggir luar kota Jakarta tepatnya di Cileungsi, permasalahan sampah di wilayah timur kabupaten Bogor sepertinya tak kunjung selesai, jalan raya Transyogi Cibubur-Cileungsi tepatnya di kolong flyover Cileungsi yang seharusnya di tanami tanaman-tanaman hijau yang tumbuh rendah, menjadi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Bayangan. (www.kabar-bogor.com)