Dalam Suluk Wujil, Sunan Bonang menasihati:
"Pangabektine ingkang utamu
nora lan wektu sasolah ira
punika mangka sembahe meneng muni puniku
sasolahe raga nireki
tan simpang dadi sembah
tekeng wulunipun
tinja turas dadi sembah
iku ingkang niyat kang sejati
puji tan pepegetan."
(Berbakti (kepada Tuhan) yang utama tidak mengenal waktu.
Semua perilaku adalah bentuk penyembahan.
Diam, bicara, dan seluruh gerakan tubuh adalah kegiatan penyembahan.
Berwudhu dan berhajat pun (sejatinya) juga penyembahan.
Itulah niat sejati dan pujian yang abadi).
Pengabdian dan ibadat kepada dzat Yang Maha Kuasa tidaklah berhenti pada ritual yang wajib saja, tetapi juga semua kegiatan kita. Bahkan kegiatan yang remeh sekalipun, jika diniati ibadah, pada hakekatnya adalah juga sarana pengabdian dan ibadah. Namun bukan berarti lantas meninggalkan ritual wajib, karena hal itu juga merupakan perintahNya. (facebook THE GUSDURIAN)